Semalam aku mendengar nasihat dari seorang teman. Nasihat yang begitu mendalam lalu menjadikan aku melihat kehidupanku dari sudut yang lebih lain.

Nasihatnya begitu simple, tetapi kesannya besar dalam kehidupan... at least kehidupanku

"Dalam surah al fajri, ayat yang akhir.... "Kembalilah kepada Tuhanmu wahai jiwa yang tenang." . Jiwa yang tenang di saat kematian. Jiwa yang tenang di saat ia masih hidup.

"Kalau kita lihat dalam kehidupan, jiwa kita jarang sekali tenang. Selalu gundah gulana, sedih, keciwa, marah, lemah semangat... disebabkan oleh masalah-masalah yang menimpa. Orang yang nampak mewah dan menerima banyak kenikmatan belum tentu tenang...seperti sang kaya yang memasang begitu banyak sekuriti di rumah, sehinggakan tidak mengizin orang mengambil gambar di depan rumahnya.

Jiwa yang tenang ini sungguh luarbiasa... kerna jiwa yang tenang ini : memiliki hubungan yang begitu baik dengan Tuhannya, dan ia mengetahui dan menerima hakikat bahawa segala yang dia alami di dunia ini adalah anugerah Tuhannya, sama ada ia adalah benda ia suka atau benda ia benci. Kalau benda ia suka, jiwa ini mensyukurinya. Kalau benda ia benci, jiwa ini bersabar ke atasnya. Jiwa ini yakin akan itu, kerana itu ia mendapat pahala atas kedua-duanya."

Aku memuhasabah diriku. Aku mendapati banyak benda yang aku buat menyebabkan jiwaku tidak tenang. Aku begitu jarang mengingati Tuhanku. Aku sering marah terhadap apa yang menimpaku. Aku mungkin tidak mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang menimpaku.

Sekadar muhasabah terhadap diri di waktu pagi. Moga bermanfaat...

(Nota yang serupa ada dalam blog saya :)

Comments

Popular posts from this blog

Germany